Sabtu, 27 Oktober 2012

Pengertian, fungsi dan penggunaan Join pada Oracle

Join merupakan penggambaran relasi yang terjadi antar suatu tabel dengan tabel lainya. Perintah join dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Inner Join
  2. Outer Join 
  3. Left Join
  4. Right Join

1. Inner Join

Dengan inner join, tabel akan digabungkan dua arah, sehingga tidak ada data yang NULL di satu sisi. Untuk menggunakan inner join, kita dapat menuliskannya dengan format seperti dibawah ini :
SELECT tabel1.*, tabel2.* FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Contoh dibwah ini merupakan contoh perintah SQL untuk menggabungkan tabel pelanggan dan pesan:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan INNER JOIN pesan ONpelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;

2. Outer Join

Dengan outer join, tabel akan digabungkan satu arah, sehingga memungkinkan ada data yang NULL (kosong) di satu sisi. Sebagai contoh, kita akan menggabungkan tabel pelanggan dan pesan dimana kita akan menampilkan daftar pelanggan yang pernah melakukan pemesanan (transaksi). Outer Join terbagi menjadi 2 (dua) yaitu LEFT JOIN dan RIGHT.

3. Left Join

Untuk menggunakan left join, kita dapat menuliskannya dengan format seperti dibawah ini :
SELECT tabel1.*, tabel2.*
FROM tabel1 LEFT JOIN tabel2
ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Contoh dibwah ini merupakan contoh perintah SQL untuk menggabungkan tabel pelanggan dan pesan:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan,
pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan
FROM pelanggan LEFT JOIN pesan
ON pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Berbeda dengan hasil sebelumnya (inner join), penggunaan left join akan menampilkan juga data pelanggan dengan id P0003, walaupun pelanggan tersebut belum pernah bertransaksi. Dan pada kolom id_pesan dan tgl_pesan untuk pelanggan P0003 isinya NULL, artinya di tabel kanan (pesan) pelanggan tersebut tidak ada.

4. Right Join

Untuk menggunakan right join, kita dapat menuliskannya dengan format seperti dibawah ini :
SELECT tabel1.*, tabel2.*
FROM tabel1 RIGHT JOIN tabel2
ON tabel1.PK=tabel2.FK;
Contoh dibwah ini merupakan contoh perintah SQL untuk menggabungkan tabel pelanggan dan pesan:
SELECT pelanggan.id_pelanggan, pelanggan.nm_pelanggan, pesan.id_pesan, pesan.tgl_pesan FROM pelanggan RIGHT JOIN pesan
ON pelanggan.id_pelanggan=pesan.id_pelanggan;
Dengan right join, tabel yang menjadi acuan adalah tabel sebelah kanan (tabel pesan), jadi semua isi tabel pesan akan ditampilkan. Jika data pelanggan tidak ada di tabel pelanggan, maka isi tabel pesan tetap ditampilkan.

Pengertian, fungsi dan penggunaan View pada Oracle

Pengertian dan Fungsi View

View merupakan hasil perintah SELECT yang berupa tabel virtual yang dapat membungkus query tertentu. View berfungsi untuk mempermudah dalam pengambilan query tertentu. Dengan view kita dapat menerapkan pembatasan pada pengaksesan guna pengamanan keamanan data seperti di bawah ini:
  • Kolom/Field pada tabel tertentu.
  • Baris/Record pada tabel tertentu.
  • Field dan Record pada tabel tertentu.
  • Turunan dari view lain.
  • Record menggunakan operasi join.
  • Data statistik dari tabel.

Cara membuat view :

Untuk membuat view kita dapat menggunakan perintah view dengan format seperti dibawah ini :
CREATE VIEW view_name[(column_list)] [WITH ENCRYPTION] AS select_statement [WITH CHECK OPTION]
Keterangan
View_name adalah nama view yang akan dibuat. Column_list mendefinisikan field yang akan digunakan dalam view. Column_list harus memiliki jumlah field yang sama dengan yang didefinisikan pada select_statement. Jika column_list tidak ada maka view dibuat berdasarkan field yang didefinisikan pada select_statement. With Encryption adalah opsi untuk menambahkan enkripsi pada view. AS berisi perintah yang digunakan untuk membuat view.

Contoh :
CREATE VIEW V_ SISWA AS SELECT * FROM SISWA

Cara menampilkan view :

Untuk menampilkan atau memanggil view yang sudah kita buat sebelumnya, kita dapat menggunakan perintah select dengan format seperti dibawah ini :
SELECT * FROM V_PELANGGAN

Cara merubah view :

Untuk merubah view kita dapat menggunakan perintah alter view dengan format seperti dibawah ini :
ALTER VIEW view_name[(column_list)] [WITH ENCRYPTION] AS select_statement [WITH CHECK OPTION]
Contoh :
ALTER VIEW V_SISWA AS SELECT * FROM SISWA WHERE ALAMAT ='JAKARTA'

Cara menghapus view :

Untuk menghapus view kita dapat menggunakan perintah drop view dengan format seperti dibawah ini :
DROP VIEW view_name
Contoh :
DROP VIEW V_PELANGGAN

Pengertian DDL (Data Definition Language) dan perintah-perintahnya

2. DDL (Data Definition Language)

DDL atau Data Definition Language adalah kumpulan perintah pada sql yang berfungsi atau digunakan digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur atau definisi tipe data dari objek-objek yang ada pada database.

Pada DDL terdapat perintah-perintah untuk  membuat, mengubah ataupun menghapus, berikut perintah-perintah dan penjelasannya :

1. Perintah untuk membuat / meng-create :

  • Create Database : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat database baru
  • Create Function : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat fungsi.
  • Create Index : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat index.
  • Create Procedur : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat prosedure.
  • Create Table : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat tabel baru.
  • Create Trigger : merupakan perintah yang berfungsi untuk membuat trigger.

2. Perintah untuk merubah / memanipulasi :

  • Alter table : merupakan perintah yang berfungsi untuk merubah struktur tabel.

3. Perintah untuk menghapus :

  • Drop Database : merupakan perintah yang berfungsi untuk menghapus database.
  • Drop Table : merupakan perintah yang berfungsi untuk menghapus tabel.
Contoh perintah DDL :
DROP nama_databes;
ALTER TABLE nama_tabel ADD JUMLAH INTEGER;

Pengertian DML (Data Manipulation Language) dan perintah-perintahnya

Perintah SQL dibagi menjadi dua bagian yaitu DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language).

1. DML (Data Manipulation Language)

DML atau Data Manipulation Language adalah kumpulan perintah query yang digunakan untuk memanipulasi data dalam tabel, seperti menambah, merubah atau menghapus data. Perintah ini tidak terkait dengan struktur dan metadata dari objek-objek yang berada pada tabel-tabel database.

Pada DML terdapat perintah-perintah untuk memanipulasi data, berikut perintah-perintah dan penjelasannya :
  • Insert : merupakan perintah yang berfungsi untuk menambah / memasukan data atau record pada database.
  • Delete :  merupakan perintah yang berfungs untuk menghapus data pada database.
  • Update : merupakan perintah yang berfungs untuk merubah atau memperbaharui data pada database.
  • Call : 
  • Do : 
  • Handler : 
  • Load Data Infile :
  • Replace : 
  • Select : merupakan perintah yang berfungs untuk melihat atau menampilkan data pada database.
  • Truncate :
Contoh perintah DML :
INSERT INTO nama_table VALUES ('123456','DONI','JAKARTA');
UPDATE nama_table SET NAMA='BUDI' WHERE ALAMAT='JAKARTA');

Untuk DDL (Data Definition Language) akan dijelaskan pada akan dijelaskan disini Pengertian DDL (Data Definition Language)

UML : Ketahui tentang Diagram UseCase

Penjelasan dan Fungsi Diagram UseCase

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

Komponen-komponen yang digunakan dalam diagram UseCase

  • Actor : Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
  • Case : Menggambarkan deskripsi yang melibatkan actor.
  • Extend : Relasi yang digunakan jika use case yang satu mirip dengan use case yang lain.
  • Include : Relasi jika terdapat perilaku yang mirip dengan beberapa use case.

Contoh Diagram UseCase

Dibawah ini merupakan contoh diagram UseCase tentang penyewaan film.

diagram UseCase tentang penyewaan film
Diagram UseCase tentang penyewaan film



UML : Ketahui tentang Diagram Collaboration, Diagram Deployment, Diagram Objek dan Diagram komponen

Penjelasan Diagram Collaboration

Diagram Collaboration / kolaborasi adalah diagram yang mengelompokan message pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram kolaborasi yang dituliskan adalaha operasi atau metode yang dijalankan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya secara keseluruhan. Oleh karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen.

Untuk menggambarkan objek dari sebuah diagram kolaborasi, dapat menggunakan pilihan Object. Dan untuk menghubungkan antar objek yang satu dengan objek yang lain digunakan Link.

Dibawah ini merupakan contoh dari diagram kolaborasi dalam proses penyewaan film.

diagram kolaborasi dalam proses penyewaan film
Diagram kolaborasi dalam proses penyewaan film

Penjelasan Diagram Deployment

Diagram Deployment adalah diagram yang menunjukan konfig durasi dalam proses eksekusi aplikasi.

Diagram Objek adalah suatu diagram struktural yang memodelkan sekumpulan objek. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan proses statistik dari suatu sistem.

Diagam Komponen adalah suatu diagram struktural yang menggambarkan sekumpulan komponen dari relasinya.

Rabu, 24 Oktober 2012

Definisi, Perkembangan dan Trend Telematika di Masa yang Akan Datang

1. PENGERTIAN TELEMATIKA

Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe. 

Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net. 

Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika. 

Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif. 

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut. 
  1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik. 
  2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi. 
  3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet). 
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.

Ragam Bentuk Telematika 


Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-brntuk trsebut adalah. 

1) E-goverment 


E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. 

Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja. 

E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya. 

2) E-commerce 


Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim. 

Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa. 

3) E-learning 


Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. 

Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan. 

Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. 

Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet. 

Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference. 

2. PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA 


Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000. 

1. Periode Rintisan


Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. 

Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika. 

Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. 

Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet. 

Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah "unix", "email", "PC", "modem", "BBS", "ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka. 

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut. 

Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society - Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR. 

Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar. 

2. Periode Pengenalan


Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. 

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. 

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. 

Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. 

Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide). 

Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia. 

3. Periode Aplikasi 



Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. 

Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. 

Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. 

Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. 

Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa 

Sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. 

Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan. 

Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup. 

Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.

TREND (KEDEPAN) TELEMATIKA DIMASA YANG AKAN DATANG


Untuk menghadapi masa mendatang, diharapkan industri telematika mencari upaya agar konsumen dapat memanfaatkan teknologi yang tersedia se-optimal mungkin, sehingga industri telematika dapat memperoleh pendapatan semaksimal mungkin dari investasi yang telah dilakukan. Upaya peningkatan pemanfaatan teknologi telematika secara optimal oleh konsumen hanya dapat tercapai jika tersedia ragam aplikasi dan konten yang mampu memenuhi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dengan mendorong bertumbuhnya industri kreatif berbasis telematika, diharapkan akan berkembang sebuah industri yang akan menjadi motor utama penggerak industri telematika tersebut. Aplikasi seperti e-learning, tele-medicine, social networking, sampai konten selular seperti mobile magazine, mobile news dan lainnya, adalah aplikasi unggulan yang disinyalir akan mampu menumbuhkan pengguna. Aplikasi unggulan tersebut seyogyanya juga mampu meningkatkan kualitas pengguna, yang akhirnya berujung kepada tumbuhnya industri akibat pemberdayaan pengguna.

Sistem telematika di masa depan harus memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
  • All IP based core network
  • Multi-access interoperability
  • Menawarkan macam-macam teknologi akses ke terminal user dalam suatu arsitektur seamless network
  • Multi-mode terminal
  • Teknologi akses berbeda terintegrasi dalam suatu platform common yang fleksibel dan expandable (software radio)
  • Horizontal (intra-system) dan vertical (Inter-system) handover
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.

Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

Sumber :

Penjelasan (Jelaskan) Pengertian Sales Order, Menu dan Langkah mengisi Sales Order

Penjelasan Sales Order

Sales Order adalah suatu modul yang digunakan untuk megelola penjualan dari suatu pemesanan. Sales Order dikatakan memenuhi jika jumlah pemesanan sama dengan jumlah yang dikirimkan.

Menu-Menu pada Sales Order :

  • Market Place : Market Place adalah modul untuk membantu mengelola pasar-pasar yang biasanya digunkaan untuk perusahaan jika akan melelangakan produk-produknya.
  • Quote Convert : Quote Convert digunakan untuk mengkonvert suatu proposal menjadi suatu tipe dokumen lain. Jika ingin melakukan proses ini suatu dokumen yang akan dikonvert harus dalam keadaan berjalan.
  • Repice Order : Repice Order digunakan untuk menghitung ulang harga yang tertera pada suatu pesanan disesuaikan dengan harga terakhir yang terdapat pada pemesanan.

Langkah-langkah mengisi Sales Order :

Ada 2 cara untuk mengisi sales order yaitu :
  1. Menggunakan zoom dengan klik kanan, juga kita dapat pilihan lain seperti new record dan juga update.
  2. Untuk mencari sales order "Sales Order" pada kotak inputnya berada di sebelah kanan bawah kemudian tekan enter

Selasa, 23 Oktober 2012

Tugas : Analisis Website E-Goverment Kabupaten Pacitan

Analisis menurut KOMINFO (2003)

1. Selayan Pandang

Pada website Kabupaten Pacitan terdapat penjelasan mengenai: 
  • Sejarah : Pada Webiste Kabupaten Pacitan menjelaskan sekilas tentang sejarah Kabupaten Pacitan, namun hanya sebatas asal usul nama Pacitan berasal. 
  • Moto : Tidak ada moto dari Kabupaten Pacitan. 
  • Makna lambang : Pada website Kabupaten Pacitan sudah menjelaskan arti dari bentuk atau gambar lambang Kabupaten ini. 
  • Visi dan misi : Visi dan Misi dari Kabupaten Pacitan sudah dideskripsikan dengan jelas pada website ini. 
  • Kondisi Sosial : Menjelaskan kondisi social yang mencakup jumlah pekerja, panti asuhan, penyandang cacat dan perkembangan pemukiman di Kabupaten Pacitan. 
  • Rute Pacitan : memberikan informasi mengenai rute-rute jalan untuk mencapai Kabupaten Pacitan. 
  • Prestasi dan Penghargaan : memberikan informasi mengenai penghargaan-penghargaan yang pernah didapat oleh Kabupaten Pacitan. 

2. Pemerintahan Daerah 

Dalam website Kabupaten Pacitan, penjelasan pemerintahan daerahnya cukup lengkap yang terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, anggota eksekutif, anggota legistatif, nama-nama pejabat daerah berikut alamat dan teleponnya. 

3. Geografis

Informasi yang ditemukan di website Kabupaten Pacitan adalah keadaan daerah geografi, topografi, demografi, jenis tanah, dan keadaan geologi. 

4. Peta Wilayah dan Sumber Daya

Pada website Kabupaten Pacitan hanya menjelasakan mengenai rute-rute jalan untuk mencapi Kabupaten Pacitan dan jumlah rumah tangga. 

5. Peraturan/Kebijakan Daerah


Pada website Kabupaten Pacitan ini sudah tersedia Peraturan-peraturan daerah yang ada, dengan menyajikan fasilitas untuk mendownloadnya. 

6. Buku Tamu


Masukan-masukan pengunjung dari situs Kabupaten Pacitan ini berupa form pesan. 

Analisis Menurut Unit Analisis E-Government dan Kategorisasi 

Analisis yang kedua yang dilakukan terhadap situs web pemerintah Kota Malang adalah dari segi unit analisis e-government dan kategorisasinya.hasil analisisnya akan ditampilakn pada table dibawah ini : 

No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Bobot Nilai
Jumlah Total
%Nilai Total
1
Informasi menu utama dalam website

25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
40%
27%
21%

88%

22%
2
Informasi tambahan dalam fasilitas website

20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
12%
24%
45%

81%

16.2%
3
Penyedia hubungan

15%
G2C
G2B
G2G
28%
0%
0%

28%

4.2%
4
Aksesibilitas

10%
<10 detik
10-30 detik
>30 detik

63%

63%

6.3%
5
Desain

10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
18%
15%
36%

69%

6.9%
6
Jumlah tingakatan informasi

20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
0%
15%
17.5%
17.5%

50%

10%

JUMLAH
100%



65.6%


Keterangan range : 1-5 : Tidak Bagus; 6-7 : Cukup Bagus; 8-10: Bagus.

Keterangan : 

1. Informasi menu utama dalam website e-goverment Kabupaten Pacitan


1) Potensi Daerah 

Nilai bobot website ini adalah 9, sehingga nilainya 9/10 * 40% = 36%. Pada website ini sudah dijelaskan dengan rinci tentang potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Pacitan yang mencakup obyek wisata, perikanan, perdagangan, dan industri. 

2) Komoditas Utama 

Nilai bobot website ini adalah 9,sehingga nilainya 9/0 * 30% = 27%. informasi yang diberikan tentang hasil utama dijelaskan secara terperinci. 

3) Kualitas SDM 

Nilai bobot website ini adalah 7, sehingga nilainya 7/10 * 30% = 21%. Informasi tentang jumlah penduduk sudah terdapat pada website ini. Namun data ini tidak dapat di download. 

2. Informasi tambahan dalam fasilitas website 

1) Tahap I 

Nilai bobot website ini adalah 6, sehingga nilainya 6/10*20=12%. Website ini memberikan informasi mengenai informasi tambahan mengenai fasilitas pendidikan yang berisi jumlah sekolah negri dan swasta, jumlah guru dan murid. 

2) Tahap II 

Nilai bobot website ini adalah 8, sehingga nilainya 8/10*30=24%. Website ini memberikan informasi tambahan mengenai data pedagang pasar, harga sembako dan koperasi. 

3)Tahap III 

Nilai bobot website ini adalah 9 sehingga nilainya 9/10*50=45%. Pada website ini dijelaskan mengenai kegiatan pemerintah Kabupaten Pacitan pada halaman utama yang dikemas dalam bentuk artikel dan diperbaharui oleh pengelola website tersebut. Dan juga menjelasakn kegiatan-kegiatan dari berbagai sektor misalnya kesehatan, pengairan, transportasi, olahraga, tempat ibadah, hotel dan hiburan. 

3. Penyediaan hubungan 

1) G2C 

Nilai bobot website ini adalah 7, sehingga nilainya 7/10 x 40% = 28%. Pada website ini sudah ada kotak saran atau kritik sebagai media penyaluran inspirasi masyarakat dan adanya info mnegnai kontak sms center Bupati guna menyalurkan pengaduan ataupun inspirasi masyarakat. Pada website ini juga terdapat surat-surat perizinan yang dapat langsung di download namuan dsini hanya menjelaskan surat perizinan dan syarat – syarat perizinan saja contohnya seperti izin usaha jasa konstruksi, izin gangguan dan lain – lain tetapi masyarakat atau publik tidak bisa mengurusnya secara online. 

2) G2B 

Nilai bobot website ini adalah 0, sehingga nilainya 0/10 x 30% = 0%. Pada website ini tidak mempunyai informasi kerjasama dengan perusahaan lain. 

3)G2G 

Nilai bobot website ini adalah 0, sehingga nilainya 0/10 x 30% = 0%. Pada website ini terdapat informasi mengenai kerja sama antar kebupaten Pacitan dengan kabupaten atau kota lainya. 

4. Aksesbilitas

Nilai bobot website ini adalah 9, sehingga nilainya 9/10 *70% = 63%. . Kecepatan akses untuk menampilkan setiap menu tergolong cukup cepat karena kecepatan aksesnya 8.6 sec. (Perhitungan dilakukan dengan layanan situs http://loads.in/

5. Design


1) Animasi 

Nilai bobot website ini adalah 6, sehingga nilainya 6/10 x 30% = 18%. Pada website ini terdapat gambar aparat-aparat kabupaten Pacitan yang dikemas dengan animasi alpha, juga ada beberpa teks berjalan yang membawakan sekilas info atau pun pengumuman. 

2) Grafis 

Nilai bobot website ini adalah 5, sehingga nilainya 5/10 x 30% = 15%. Pada website perpaduan warna yang digunakan konstan namun terlihat terlalu sederhana. Penempatanya pun terlalu dekat. 

3) Teks Lengkap 

Nilai bobobt website ini : 8 dengan perhitungan 8/10 x 40% = 36% karena informasi yang dibutuhkan user sudah cukup jelas dan mudah dimengerti dengan menggunakan pembahasan yang lengkap dan bahasa yang baku. 

6. Jumlah tingkatan informasi 


1) Tingkat 1 

Nilai bobot website ini adalah 0, sehingga nilainya 0/10 x 25% = 0%. Pada website ini tidak memberikan informasi tentang tempat publik yang dapat menggunakan internet secara gratis atau tempat mengakses situs web e-goverment ini. 

2) Tingkat 2 

Nilai bobobt website ini : 6 dengan perhitungan 6/10 x 25% = 15% karena pada situs website ini cukup menampilkan informasi secara interaktif dengan adanya forum diskusi, dan buku tamu, walaupun belum digunakan dengan maksimal. 

3) Tingkat 3

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena pada situs website ini tidak ada transaksi layanan publik tetapi yang disajikan hanya berupa informasi saja.. 

4) Tingkat 4 

Nilai bobobt website ini : 7̸10 x 25% = 17,5% karena hubungan antara G2B, G2C dan G2G yang disampaikan hanya berupa informasi saja dan tidak interaktif.

Tugas : Analisis web e-goverment

1. PENDAHULUAN 

Penerapan aplikasi web telah meluas ke berbagai bidang, mulai dari perbankan, asuransi, bisnis, manufaktur, pendidikan dan pemerintahan. Dalam dunia pemerintahan, aplikasi web digunakan dalam banyak hal diantaranya untuk publikasi informasi tentang daerah, potensi investasi, dan berbagai informasi lainnya yang dapat diakses oleh semua pihak. Keharusan pembangunan situs web disetiap Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota merupakan tuntutan akan informasi yang cepat dan terupdate setiap waktu. 

Web disetiap Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota dapat membantu terbentuknya pemerintahan yang bersifat Good Governance dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Manfaat yang didapat dari web di setiap Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Kota adalah adanya semangat keterbukaan dan pemberdayaan masyarakat, ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai bentuk keterbukaan (transparansi) sehingga hubungan antar berbagai pihak menjadi lebih baik. Sedangkan informasi berupa data potensi daerah, statistik dan peluang usaha disajikan untuk kalangan bisnis maupun investor, sebagai upaya daerah meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). 

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2003 yaitu mengeluarkan panduan isi pembangunan situs web Pemerintah Daerah. Tapi sayangnya pembuatan panduan tersebut dibuat dengan cara menganalisis 90 situs Pemerintah Daerah, dimana kondisi pembangunan web Pemerintah Daerah yang saat itu hingga saat ini masih terkesan asal jadi saja. Semestinya Pemerintah dalam membuat standarisasi isi situs web Pemerintah Daerah didasarkan pada Undang-Undang yang berlaku, bukan didasarkan dengan cara menganalisa 90 situs yang sebelumnya dibuat dengan inisiatif masing-masing dan terkesan sia-sia. Hal ini diperburuk lagi dengan tidak dijadikannya panduan yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai acuan oleh Pemerintah Daerah dan pengembang dalam pembuatan isi situs web Pemerintah Daerah. 

Penelitian ini akan membahas usulan standarisasi kebutuhan dari isi minimal situs web Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang seharusnya dan sebaiknya ada pada sebuah web resmi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Isi Minimal Situs Web Pemerintah Daerah Versi DEPKOMINFO

Berdasarkan hasil pengamatan pada 90 (sembilan puluh) situs web Pemerintah Daerah dan hasil Jajak Pendapat pada 90 (sembilan puluh) pengelola situs website Pemerintah Daerah, isi minimal pada setiap situs web Pemerintah Daerah yang dibuat oleh DEPKOMINFO adalah sebagai berikut:

1) Selayang Pandang 

Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).

2) Pemerintahan Daerah 

Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.

3) Geografi 

Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.

4) Peta Wilayah dan Sumberdaya 

Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fngsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat diguna-kan untuk keperluan para pengguna.

5) Peraturan/Kebijakan Daerah 

Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.

6) Buku Tamu 

Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah daerah bersangkutan. 

Selain isi minimal seperti tersebut diatas, DEPKOMINFO menyatakan bahwa isi lainnya yang akan disajikan pada suatu situs web Pemerintah Daerah diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Penanggung jawab Situs dan Manajer Situs web Pemerintah Daerah, tergantung pada kondisi setempat dan kesediaan data serta informasi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan.

Unit Analisis Penilaian

Informasi menu utama dalam website

Kategori : Potensi daerah, Komoditas utama, Kualitas SDM. 

1. Potensi daerah : menginformasikan tentang kondisi daerah yang bersangutan seperti investasi, pariwisata dan penjualan hasil alam d daerah tersebut. 

2. Komoditas utama :  Menjelaskan atau menginformasikan kekayaan alam yang terkandung di kabupaten tersebut yang berfungsi untuk menambah pemasukan dearah. Contohnya dalam sektor pertanian, kehutanan, pertambangan, perkebunan, sumber air peternakan dll. 

3. Kualitas SDM : ialah kualitas masyarakat pada kabupaten yang bersangkutan maksudnya latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.

Penyediaan hubungan

Kategori : G2C, G2B, G2G 

1. G2C (goverment to citizien) ialah website tersebut melakukan hubungan langsung ke masyarakat contohnya komunikasi secara online antara user dengan website daerah tersebut. 

2. G2B (goverment to business) ialah website tersebut melakukan kerjasama antara beberapa perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan (bisnis). Contohnya dalam bidang pariwisata yang bekerjasama dengan perusahaan lain yang bersangkutan seperti penginapan dan travel agent. 

3. G2G (goverment to goverment) ialah website tersebut menjelaskan tentang kerjasama antara beberapa kabupaten lain.


Aksesibilitas


Adalah adalah kecepatan jaringan untuk mengakses pada setiap menu dengan ketentuan < 10 s, 10 – 30 s , > 30 s

Design 

Meliputi : Animasi, Grafis, teks lengkap 

1. Animasi adalah suatu benda atau gambar yang didesign untuk bergerak. Berarti website tsb memiliki animasi atau tidak 

2. Grafis adalah gambar dengan perpaduan warna yang senada. 

3. Teks lengkap ialah tulisan yang menjelaskan tentang website tersebut secara detail dan dalam penulisannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Jumlah tingkatan informasi

Kategori : 1 tingkat, 2 tingkat, 3 tingkat dan 4 tingkat.

1) 1 tingkat adalah persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya warnet dan lain – lain. 

2) 2 tingkat adalah pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain. menyantumkan poling interaktif sehingga user yang membrowsing website ini tidak bisa memberikan penilaian. 

3) 3 tingkat pemantapan, meliputi pembuatan situs informasi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. Dengan adanya transaksi layanan publik. 

4) 4 tingkat pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C. Adanya hubungan antara G2B, G2C dan G2G yang disampaikan secara interaktif.

Bobot Nilai Unit Analisis

  • Informasi menu utama dalam website 25 % 
  • Informasi tambahan dalam fasilitas website 20 % 
  • Penyediaan hubungan 15 % 
  • Aksesibilitas 10 % 
  • Design 10 % 
  • Jumlah tingkatan informasi 20 %

Contoh Penilaian

Unit Analisis
Bobot
Nilai
Kategori
Bobot
Nilai
Jumlah
Total
% Nilai Total
Informasi menu utama dalam Website
25%
Potensi daerah
Komoditas utama
Kualitas SDM
Misal :
5/10 x 25 %
7/10x25%
6/10 x 25%
100%
Bobot nilai / 3  à (12,5+
17,5+
15) / 3  % =15 %
Informasi tambahan dalam fasilitas Website
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
10/10 x 20 %        
8/10 x 20 %
7/10 x 20 %
100%
20 + 16 +  14 / 3
=  17 %
Penyediaan hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
Idem dg ata
S
100%
Misal hasilnya = 10
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10-30detik
>30 detik
Idem dg atas
100%
Misal hasilnya = 8
Design
10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
Idem  dg atas
100%
Misal hasilnya = 7
Jumlah tingkatan informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
Idem dg atas
100%
Misal hasilnya = 14
Jumlah
100 %
71 %


          Nilai bobot website ini kita nilai : 5 dengan perhitungan 5/10 x 25% = 12,5% karena pada website ini penjelasan mengenai potensi daerah yang terdapat di daerah tsb kurang rinci dan menampilkan data-data yang kurang akurat mulai dari bidang pertanian, perkebunan dan lainnya.

Keterangan range : 
  • 1 – 5 : tidak bagus 
  • 6 – 7 : cukup bagus 
  • 8 – 10 : bagus 
  • 10- 50 % tidak bagus 
  • 60 – 70 % cukup bagus 
  • 80 – 10 % bagus