Senin, 26 November 2012

Teori Laba Rugi, Likuiditas, Rentabilitas, Solvabilitas dan Investasi

Teori Tentang Rugi/Laba, Neraca

1. Laba/Rugi

Laba/ Rubi merupakan laporan keuangan yang sistematis menggambarkan disuatu pihak tentang revenue (penghasilan) yang menjadi bahan perusahaan itu guna memperoleh pendapatan selama satu periode tertentu.

Menurut Niswonger Perhitungan Rugi-Laba adalah ikhitisar dari pendapatan dan beban sebuah perusahaan dalam periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. (C. Rollin Niswonger, 1997: 25).

Laporan Rugi_Laba pada hakekatnya meliputi dua arus, yaitu pendapatan dan biaya. Kalau pendapatan lebih besar dari biaya, maka perusahaan akan memperoleh laba atau keuntungan tetapi sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan yang diperoleh maka perusahaan akan menderita kerugian.

2. Neraca

Neraca merupakan suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, hutang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu.

Niswonger- Fess – Warren mengatakan bahwa :
Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu, yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun. (C. Rollin Niswonger, 1997: 25).

Teori Tentang Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas

1. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atauutang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan rasio aktivalancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).

2. Rentabilitas

Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.

Jenis Rasio Rentabilitas salah satunya adalah Gross Profit Margin

Rasio Rentabilitas ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba operasi dari operasi usahanya yang murni. Gross Profit Margin semakin tinggi maka maka semakin baik hasilnya.

3. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Teori Tentang Investasi

Investasi merupakan variabel ekonomi yang merupakan penghubung antara kondisi saat ini dengan masa yang akan datang, serta menghubungkan antara pasar barang dengan pasar uang. Dalam hal ini, peranan suku bunga sangat penting dalam menjembatani antara kedua pasar tersebut. Disamping itu, investasi merupakan komponen PDB yang paling volatile. Pada saat resesi, penyebab utama dalam penurunan pengeluaran adalah turunnya investasi.

Dalam konteks makroekonomi, pengertian investasi adalah “…the flow of spend-ing that adds to the physical stock of capital”. Dengan demikian kegiatan seperti pembangunan rumah, pembelian mesin/peralatan, pembangunan pabrik dan kantor, serta penambahan barang inventori suatu perusahaan termasuk dalam pengertian investasi tersebut. Sedangkan kegiatan pembelian saham atau obligasi suatu perusahaan tidak ermasuk dalam pengertian investasi ini.

Investasi dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu business fixed investment, resi-dential investment, dan inventory investment. Business fixed investment mencakup peralatan dan sarana yang digunakan perusahaan dalam proses produksinya, sementara residential investment meliputi pembelian rumah baru, baik yang akan ditinggali oleh pemilik sendiri maupun yang akan disewakan kembali. Sedangkan pengertian inventory investment adalah barang yang disimpan oleh perusahaan di gudang, meliputi bahan baku, persediaan, bahan setengah jadi, dan barang jadi.

Selain memandang investasi dengan pendekatan neoclassical model, para ekonom juga melihat adanya hubungan antara fluktuasi dalam investasi dan fluktuasi dalam pasar saham. Harga saham cenderung tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi mengingat hal tersebut berarti akan meningkatkan pendapatan pemegang saham. Dengan demikian, harga saham mencerminkan insentif untuk berinvestasi. Argumen tersebut dirumuskan oleh James Tobin yang dikenal sebagai Tobin’s q :

q = Market Value of Installed Capital

1. Replacement Cost of Investment Capital

Hubungan antara teori investasi neo-klasik dengan teori investasi Tobin terletak pada cara perhitungan expected profit dari installed capital. Apabila Marginal Productivity of Capital lebih besar dibandingkan dengan cost of capital, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan. Keuntungan ini akan mendorong rental firms untuk memiliki kapital tersebut, sehingga mengakibatkan naiknya harga saham perusahaan tersebut, yang berarti bahwa q bernilai lebih tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan tersebut rugi, maka harga saham akan turun dan nilai q menjadi lebih rendah.

Pada dasarnya teori Tobin’s q menjelaskan mengenai peranan pasar saham dalam perekonomian. Apabila harga-harga saham mengalami peningkatan berarti nilai q menjadi lebih tinggi.Naiknya nilai q merefleksikan optimisme investor terhadap current dan future profitability of capital. Naiknya nilai q akan menyebabkan naiknya investasi yang selanjutnya mendorong peningkatan permintaan agregat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori ini mencoba menjelaskan bahwa fluktuasi di pasar saham akan memiliki hubungan yang dekat dengan fluktuasi yang terjadi pada outputdan employment.

2. Analisa Internal Rate of Return (IRR)

Analisa Internal Rate of Return adalah analisa untuk mengetahui nilai pengembalian yang akan diterima oleh perusahaan akibat melakukan investasi (Puxty & Dodds, 1995). Prinsip dari konsep Internal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value ofproceeds dengan outlay {Alwi, 1994). Berarti IRR tingkat suku bunga pada suatu keadaan dimana pengeluaran sama dengan penghasilan. Dengan kata lain nilai NPV sama dengannol. Setelah nilai IRR didapat, nil'ai tersebut harus dianalisa dengan menggunakan persamaan:
IRR > i makaNPV > 0 dan jika
IRR<0>
jika nilai IRR lebih besar atau sama dengan nilai bunga yang ditentukan maka proyek ini layak diinvestasi(Jaffe & Sirmans, 1994). Untuk mencari nilai IRR digunakan dengan cara trial and error. Jika NPV yang didapat positif nilai IRR yang dicoba harus lebih tinggi sebaliknyajika NPV yang didapat negatif nilai IRR yang dicoba harus lebih rendah. Rumus IRR:

f(C)t=f (Co)t
^(l+ O'6(1+ 0'
Keterangan:
  • (C)t = semua penghasilan yang akan didapatkan dimasa mendatang sampai tahun ke t
  • (Co)t = semua pengetuaran termasuk investasi sampai tahun ket
  • I = tingkat suku bunga
  • t = jangka waktu proyek
Semoga tulisan Teori Laba Rugi, Likuiditas, Rentabilitas, Solvabilitas dan Investasi ini bermanfaat.

Sumber : http://comank.blogspot.com/2008/04/teori-rugi-laba.html

2 komentar: