Selasa, 04 Juni 2013

Published Selasa, Juni 04, 2013 by with 0 comment

Pengenalan Constructive Cost Model (COCOMO)

I. Apa itu COCOMO ? 


COCOMO adalah singkatan dari Constructive Cost Model yang merupakan sebuah kombinasi dari estimasi parameter persamaan dan metode pembobotan. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : Dasar persamaan perkiraan biaya, Setiap asumsi yang dibuat dalam model, Setiap definisi, serta Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

II. Sejarah Singkat Constructive Cost Model (COCOMO)


COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W.'s Book ekonomi Software engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di 1981.

III. Jenis-Jenis Constructive Cost Model (COCOMO)


Terdapat jenis-jenis COCOMO yang saat ini masih digunakan dalam perkembangan software engineering untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyeknya. Diantaranya sebagai berikut:

A. Model Dasar COCOMO (Basic COCOMO)

Jenis Dasar COCOMO menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).

Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
  1. Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
  2. Proyek sedang (semi-detached mode) Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
  3. Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan berikut ini:

Keterangan:
E =besarnya usaha (orang-bulan)
D = lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC = estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P = jumlah orang yang diperlukan.

B. Model COCOMO Lanjut (Intermidate COCOMO)

Pengembangan model COCOMO ini dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:
  1. Atribut produk (product attributes) : Kategori ini terdiri dari sub kategori antara lain: Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY), Ukuran basis data aplikasi (DATA), serta Kompleksitas produk (CPLX).
  2. Atribut perangkat keras (computer attributes) : Kategori ini terdiri dari sub kategori : Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME), Memori yang dipakai (STOR), Kecepatan mesin virtual (VIRT), Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
  3. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes) : Kategori ini berisikan sub kategori Kemampuan analisis (ACAP), Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP), Pengalaman membuat aplikasi (AEXP), Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP), Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
  4. Atribut proyek (project attributes) : Mempunyai sub kategori antara lain: Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP), Penggunaan perangkat lunak (TOOL), Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED).

C. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO Model)

Pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high.

Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.

Referensi:
url : http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16702/COCOMO.ppt, Diakses Tanggal 21 April 2013
Read More

Jumat, 10 Mei 2013

Published Jumat, Mei 10, 2013 by with 0 comment

Model Pengembangan Standar Profesi

Definisi Profesi

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.

Beberapa Pengertian Profesi Menurut Beberapa Pendapat

Winsley (1964)

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna mengahadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayan.

Schein E. H (1962)

Profesi merupakan suatu keahlian atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

Hughes E. C (1963)

Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain.

ACM (Association for Computing Machinery)

ACM (Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besar di Kota New York. ACM diatur menjadi 170 bagian lokal dan 34 grup minat khusus (SIG), di mana mereka melakukan kegiatannya.

SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. Tidak hanya mensponsori konferensi, ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry Kasparov dan komputer IBM Deep Blue.

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

IEEE adalah organisasi internasional beranggotakan para insinyur dengan tujuan untuk mengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan. Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia berarti Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Namun kini kepanjangan itu tak lagi digunakan, sehingga organisasi ini memiliki nama resmi IEEE saja.

IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.

IEEE memiliki lebih dari 300.000 anggota individual yang tersebar dalam lebih dari 150 negara. Aktivitasnya mencakup beberapa panitia pembuat standar, publikasi terhadap standar-standar teknik, serta mengadakan konferensi.

Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia

Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi.

Persetujuan dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting dalam pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah standard kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan kepada kepada Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut juga sebaiknya harus diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu pembentukan kurikulum Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk menciptakan pemahaman dalam pengembangan model sertifikasi.

Untuk melengkapi standardisasi, IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus dikembangkan untuk mengimplementasikan standard kompetensi ini. Beberapa cara pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di Indonesia.

Sertifikasi sebaiknya dilaksanakan oleh IPKIN sebagai Asosiasi Komputer Indonesia. Pemerintah diharapkan akan mengakui sertifikat ini, dan memperkenalkan dan mendorong implementasinya di industri. Dalam mengimplementasikan mekanisme sertifikasi, beberapa badan perlu dibentuk:
  1. Badan Penguji
  2. Panitia Persiapan Ujian
  3. Pelaksana Ujian
  4. Pelaksana akreditasi training centre
  5. Pelaksana resertifikasi
Kerja sama antara institusi terkait dikoordinasikan. IPKIN sebagai Asosiasi Profesi dapat memainkan peranan sebagai koordinator. Dalam pembentukan mekanisme sertifikasi harus diperhatikan beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kriteria utama:
  1. Sistem sertifikasi sebaiknya kompatibel dengan pembagian pekerjaan yang diakui secara regional.
  2. Memiliki berbagai instrument penilaian, misal test, studi kasus, presentasi panel dan lain-lain.
  3. Harus memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi pengalaman kerja dari para peserta, karena kompetensi profesional juga bergantung dari pengalaman kerja pada bidang tersebut.
  4. Harus diakui pada negara asal.
  5. Harus memiliki silabus dan materi pelatihan, yang menyediakan sarana untuk mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi tersebut.
  6. Sebaiknya memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikasi.

Sebagai kriteria tambahan adalah:
  1. Terintegrasi dengan Program Pengembangan Profesional.
  2. Dapat dilakukan pada region tersebut.
Dalam hal sertifikasi ini SEARCC memiliki peranan dalam hal:
  1. Menyusun panduan.
  2. Memonitor/dan bertukar pengalaman.
  3. Mengakreditasi sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh negara lain anggota SEARCC.
  4. Mengimplementasi sistem yang terakreditasi tersebut.

Model dan standar profesi di USA dan Kanada

Dunia Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu industri yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Perkembangan industri dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi ya ng lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatan. South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikata n komputer dari negara-negara; Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC bertambah, sehingga konferensi dilakukan seka li tiap tahunnya. Konferensi yang ke-15 ini, yang bernama SEARCC ’96 kali ini diselenggarakan oleh Computer Society of Thailand di Thailand dari tanggal 3-8 Juli 1996.

Sri Lanka telah menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986, anggota lainnya adalah Austr alia, Hong Kong, India Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada. Indonesia sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC . Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation) , yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi. Untuk keperluan tersebut.

Model SRIG-PS - SEARCC

Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mepertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model sel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Model British Computer Society (BCS)

Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut:
  • Level 0 . Unskilled Entry
  • Level 1 . Standard Entry
  • Level 2 . Initially Trainded Practitioner
  • Level 3 . Trained Practitioner
  • Level 4 . Fully Skilled Practitioner
  • Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
  • Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
  • Level 7 . Senior Specialist/Manager
  • Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
  • Level 9 . Senior Manager/Director 

Setiap sel dari model BCS/ISM ditentukan berdasarkan :
  • Latar belakang akademik.
  • Pengalaman dan tingkatan keahlian.
  • Tugas dan atribut.
  • Pelatihan yang dibutuhkan.

Model Japan IT Engineer

Model JITEE mendefinisikan setiap cell berdasarkan:
  • Fungsi
  • Pengalaman
  • Pengetahuan, keahlian dan kemampuan.

Model Klasifikasi Pekerjaan di Singapore

Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:
  • Programmer
  • Analyst/Programmer
  • Senior Analyst/Programmer
  • Principal Analyst/Programmer
  • System Analyst
  • Senior System Analyst
  • Principal System Analyst
  • Development Manager

Model Malaysia

Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development.
  • Programmer
  • System Analyst/Designer
  • System Development Executive


Sumber:
Read More
Published Jumat, Mei 10, 2013 by with 0 comment

Aspek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi

Prosedur Pendirian Badan Usaha IT

Dari beberapa referensi dijelaskan lingkungan usaha dapat dikelompokkan menjadi 2 faktor yaitu faktor lingkungan ekonomi dan faktor lingkungan non ekonomi. Faktor lingkungan ekonomi meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di bidang perekonomian nasional yang dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup dari suatu perusahaan. Sedangkan faktor lingkungan non ekonomi merupakan pristiwa atau isu yang menonjol dibidang politik,keamanan,sosial dan budaya yang mempengaruhi kelangsungan hidup pelaku usaha.

Dalam prakteknya faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan sangat luas dan banyak ragamnya. Sehingga hal ini kadang-kadang membingungkan kita untuk dapat mengamatinya dengan baik . Pada bahasan ini kami pengelompokan berbagai ragam lingkungan eksternal ini menjadi 5(lima) dimensi lingkungan eksternal perusahaan.

Klasifikasi Dimensi Lingkungan Eksternal Kegiatan Usaha:

  1. Perekonomian Global dan Kerjasama Internasional (Ekonomi)
  2. Pembangunan dan Perekonomian Nasional (Ekonomi)
  3. Politik, Hukum dan Perundang-Undangan (Non-Ekonomi)
  4. Teknologi (Non-Ekonomi)
  5. Demografi, Sosial dan Budaya (Non-Ekonomi)
Selanjutnya untuk membangun sebuah badan usaha, terdapat beberapa prosedur peraturan perizinan, yaitu :

1. Tahapan pengurusan izin pendirian

Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
  1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  3. Bukti diri
Selain itu terdapat beberapa Izin perusahaan lainnya yang harus dipenuhi :
  1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Dep. Perdagangan
  2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Dep. Perindustrian
  3. Izin Domisili
  4. Izin Gangguan
  5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  6. Izin dari Departemen Teknis

2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum

Tidak semua badan usaha harus berbadan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA).

3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani

Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.

4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang terkait

Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame.

Draft Kontrak Kerja IT:
  1. Masa Percobaan
  2. Yang Dapat Membuat Perjanjian Kerja
  3. Bentuk Perjanjian Kerja
  4. Isi Perjanjian Kerja
  5. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu
  6. Penggunaan Perjanjian Kerja
  7. Uang Panjar

Referensi :
Read More

Senin, 22 April 2013

Published Senin, April 22, 2013 by with 0 comment

Membuat website CV sederhana bagian 2

Tulisan kali ini saya akan membahas tentang CSS pada postingan saya yang sebelumnya yaitu Membuat Website CV Sederhana. sebelum kita membahasnya alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu CSS.

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTMLdan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokument. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Setelah kita mengetahui sedikit tentang CSS, sekarang saya akan membahas CSS pada postingan Membuat Website CV Sederhana. Pada postingan tersebut ada css yang dimasukan pada bagian atau tag head yaitu :

 <style>  
 body{  
 background-color:#2D2F2B;  
 font-family:verdana,Arial, Tahoma,Century gothic, sans-serif;  
 font-size: 12px;  
 }  
 .block {  
 background-color: #D4D4D4;  
 width: 370px;  
 padding: 9px 35px 35px 35px;  
 border-radius: 11px;  
 margin: auto;  
 margin-top:180px;  
 border: 1px solid #EEE;  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 25px;  
 }  
 .ribbon {  
 margin-top: -17px;  
 width: 38px;  
 float: right;  
 background-color: rgb(120, 5, 185);  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 3px;  
 text-align: center;  
 padding: 10px 0;  
 }  
 table{  
 font-size: 12px;  
 }  
 tr {  
 vertical-align: top;  
 }  
 </style>  

body{
 background-color:#2D2F2B;
 font-family:verdana,Arial, Tahoma,Century gothic, sans-serif;
 font-size: 12px;
 }  
Diatas merupakan pengaturan tag body, yaitu tag body memiliki warna dasar #2d2f2b (code hexa dari warna), memiliki jenis huruf verdana,Arial, Tahoma,Century gothic, sans-serif dengan ukuran 12px

 .block {
 background-color: #D4D4D4;
 width: 370px;
 padding: 9px 35px 35px 35px;
 border-radius: 11px;
 margin-top:180px;
 border: 1px solid #EEE;
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 25px;
 }  
Diatas merupakan pengaturan bagi tag yang memiliki class block, yaitu memiliki atribut :
  • Memiliki warna dasar #d4d4d4
  • Memiliki lebar 370px
  • Jarak yang bersifat menjorok kedalam sebesar atas:9px, kanan:35px, bawah:35px dan kiri: 35px
  • Memilki border radius sebesar 11px
  • Memilki jarak atas 180px
  • Memiliki border sebesar 1px bertipe solid dan berwarna hitam
  • dan memiliki efek bayangan

 .ribbon {
 margin-top: -17px;
 width: 38px;
 float: right;
 background-color: rgb(120, 5, 185);
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 3px;
 text-align: center;
 padding: 10px 0;
 }  
Diatas merupakan pengaturan bagi tag yang memiliki class ribbon, yaitu memiliki atribut :
  • Memilki jarak atas -17px
  • Memilki lebar 38px
  • float pada sisi kanan
  • Memiliki warna dasar rgb(120, 5, 185)
  • Memiliki efek bayangan.
  • Memilki pengaturan text aligment tengah.
  • dan memiliki jarak yang bersifat menjorok kedalam sebesar atas dan bawah : 10px sedangkan kanan dan kiri sebesar : 0px.

 table{
 font-size: 12px;
 }  
Diatas merupakan pengaturan bagi tag yang tabel, yaitu memiliki ukuran huruf 12px.

tr {
 vertical-align: top;
 }  
Diatas merupakan pengaturan bagi tag row pada table, yaitu aligment secara vertica berada pada bagian atas.

Dan dari pengaturan diatas akan menghasilkan tampilan seperti dibawah ini :

printscreen halaman 1

Read More

Senin, 08 April 2013

Published Senin, April 08, 2013 by with 0 comment

Membuat Website CV Sederhana

Kali ini saya akan membuat sebuah tutorial sederhana untuk membuat sebuah website. Website yang akan dibuat adalah sebuah website curiculum vitae yang terdiri dari 2 halaman.

berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan website :
tulislah script dibawah ini, script ini merupakan script halaman 1

 <head>  
 <style>  
 body{  
 background-color:#2D2F2B;  
 font-family:verdana,Arial, Tahoma,Century gothic, sans-serif;  
 font-size: 12px;  
 }  
 .block {  
 background-color: #D4D4D4;  
 width: 370px;  
 padding: 9px 35px 35px 35px;  
 border-radius: 11px;  
 margin: auto;  
 margin-top:180px;  
 border: 1px solid #EEE;  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 25px;  
 }  
 .ribbon {  
 margin-top: -17px;  
 width: 38px;  
 float: right;  
 background-color: rgb(120, 5, 185);  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 3px;  
 text-align: center;  
 padding: 10px 0;  
 }  
 table{  
 font-size: 12px;  
 }  
 tr {  
 vertical-align: top;  
 }  
 </style>  
 </head>  
 <body>  
 <div class='block'>  
 <div class='ribbon'><img src='gunadarma.png' style='width:36px'></div>  
 <h3 style="border-bottom: 1px solid rgb(146, 146, 146);">BIODATA</h3>  
 <img src="photo.jpg" style="width: 60px;float: left;margin-right: 14px;"/>  
 <div>  
 <table>  
 <tr><td>Nama         </td><td>:</td><td style="width: 56%;">Muhamad Irpan Ramdani</td></tr>  
 <tr><td>Jenis kelamin     </td><td>:</td><td>Laki-laki</td></tr>  
 <tr><td>Kewarganegaraan        </td><td>:</td><td>Indonesia</td></tr>  
 <tr><td>Alamat        </td><td>:</td><td>Jl. R Kosasih RT.04/07<br/> Cikaret-Bogor 16132</td></tr>  
 <tr><td>E-mail        </td><td>:</td><td>irpanramdani@gmail.com</td></tr>  
 <tr><td>Website        </td><td>:</td><td><a href='http://blogitemplate.com/'>BlogiTemplate.com</td></tr>  
 </table>  
 <a href='page2.php' title='Next'><img src='arrow_next.png' style="width: 31px;float: right;"></a>  
 </div>  
 </div>  
 </body>  

setelah itu simpan dengan nama index.php.. kemudian new project pada notepad++ untuk membuat script halaman 2. Berikut ini script untuk halaman 2 :


 <head>  
 <style>  
 body{  
 background-color:#2D2F2B;  
 font-family:verdana,Arial, Tahoma,Century gothic, sans-serif;  
 font-size: 12px;  
 }  
 .block {  
 background-color: #D4D4D4;  
 width: 370px;  
 padding: 9px 35px 35px 35px;  
 border-radius: 11px;  
 margin: auto;  
 margin-top:180px;  
 border: 1px solid #EEE;  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 25px;  
 }  
 .ribbon {  
 margin-top: -17px;  
 width: 38px;  
 float: right;  
 background-color: rgb(120, 5, 185);  
 -moz-box-shadow: 0px 0px 25px black;  
 -webkit-box-shadow: 0px 0px 3px;  
 text-align: center;  
 padding: 10px 0;  
 }  
 table{  
 font-size: 12px;  
 }  
 </style>  
 </head>  
 <body>  
 <div class='block'>  
 <div class='ribbon'><img src='gunadarma.png' style='width:36px'></div>  
 <h3 style="border-bottom: 1px solid rgb(146, 146, 146);">Tentang Saya</h3>  
 <div style='text-align:justify;'>  
 <p>  
 Nama lengkap saya Muhamad Irpan Ramdani sehari-hari bisanya saya dipanggil Irpan, namun ketika saya masuk ke Universitas Gunadarma banyak teman saya yang memanggil saya dengan sebutan Baim, itu pun berawal dari candaan-candaan teman sekelas saya.   
 <p/><p>  
 Kampung halaman saya ada di Bogor dan Alhamdulillah sampai saat ini saya masih tinggal di kampung halaman saya yang masih sejuk dan asri.   
 <p/><p>  
 Saat ini saya kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi. Sedikit saya ceritakan awal mula saya mendaftar di universitas ini. Sebenarnya awalnya saya tidak tahu mengenai Universitas Gunadarma ini saya hanya di daftarkan oleh kakak saya yang merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Gunadarma. Setelah saya masuk dan mulai mengenal Univeristas ini saya merasa senang dan beruntung telah masuk di univeristas yang sangat bagus dalam bisang Teknologi Informasi.  
 </p>  
 <a href='index.php' title='Previous'><img src='arrow_prev.png' style="width: 31px;float: right;"></a>  
 </div>  
 </div>  
 </body>  

berikut ini merupakan penjelasan berupa print screen gambar dari listing program :
halaman 1 part 1

halaman 1 part 2

halaman 2 part 1

halaman 2 part 2
setelah sukses tersimpan mari kita lihat hasil nya..
printscreen halaman 1

printscreen halaman 2
demikian tutorial sederhana ini semoga berguna :)
Read More

Selasa, 26 Maret 2013

Published Selasa, Maret 26, 2013 by with 0 comment

Etika TSI Dari Sisi Pembuat, Pengelola dan Pengguna

Etika secara umum didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suatu individu, yang keberadaanya bisa dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat atas perilaku yang diperbuat. Biasanya pengertian etika akan berkaitan dengan masalah moral. 

Dalam hubungan dengan Teknologi Informasi seseorang juga harus memiliki etika tidak hanya dalam hal pembuatan namun juga pengelola dan yang paling penting etika dalam penggunaan teknologi agar tidak melanggar khaidah-khaidah norma dan hukum yang berlaku. 

Etika Pembuat dalam Teknologi Informasi 

Hal yang harus diperhatikan dari seseorang atau ahli-ahli pembuat teknologi dalam membuat teknologi informasi adalah etika IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide maupun info dari orang lain secara ilegal. Selain itu seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (Security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapt mengacaukan sistem kerjanya (misalnya : Hacker, Cracker, Dll). Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. 

Etika Pengelola dalam Teknologi Informasi 

Seperti hal-nya pembuat, seorang pengelola pun wajib mengikuti etika yang ada, dengan cara mengatur dan me-manage segala informasi yang diterimanya, untuk itulah diperlukan sebuah manajemen sistem informasi agar kerahasian data pembuat terjaga dan pelayanan pada pengguna memuaskan. 

Etika Pengguna dalam Teknologi Informasi 

Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika. 

Yang sangat berperan dalam pengguna TSI para Pekerja dibidang teknologi informasi terbagi menjadi 3 kelompok,sistem analis,orang yang bergelut dengan perangkat keras,orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. 

Setelah mengetahui etika apa saja yang harus dimiliki, maka diharapkan seseorang dapat menempatkan diri pada porsinya. Sehingga perkembangan informasi terhadap komputer dan Teknologi pun bisa berjalan selaras berkesinambungan. 


Sumber : 
http://duniahidayat.blogspot.com/2012/03/1.html 
http://hendsmountenerings.wordpress.com/etika-dan-kerangka-hukum-bidang-teknologi-informasi/ 
Read More