Sabtu, 03 November 2012

Published Sabtu, November 03, 2012 by with 0 comment

Dasar-Dasar Akuntansi (Definisi Akuntansi)

Gambaran Umum Akuntansi

Akuntansi adalah bahasa bisnis (accounting is the business language), bahasa yang diterjemahkan kedalam suatu sistem informasi yang memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi (termasuk perusahaan, lembaga pemerintahan, bahkan toko kecil-pun membutuhkan akuntansi. Sehingga akuntansi ada dimana-mana dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun bagi organisasi. 

Pengembangan akuntansi berlandaskan pada 3(tiga) pilar utama, yaitu :
  1. Pilar matematika (Menjaga keseimbangan antara total pengguna dana dan total pemerolehan dana).
  2. Pilar prinsip-prinsip dasar (menjadikan pengembangan akuntansi lebih terarah).
  3. Pilar rancang-bangun (menjadikan akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan sesuai kebutuhan para pengguna).

Definisi Akuntansi

Menurut American Accounting Association, Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan menurut Warsono, Darmawan, dan Ridha, akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.

Akuntansi terdiri dari tiga pilar utama, yaitu :
  1. Input (masukan) : Berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
  2. Proses (prosedur) : Meliputi berbagai fungsi mulai dari pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2 (dua) fungsi yaitu penjurnalan, dan pemindah-bukuan.
  3. Output (Keluaran) : Berupa informasi keuangan, salah satu output akuntansi yang banyak dikenal adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan, perubahan modal, arus kas, dan neraca.

Pemakai Informasi Akuntansi

Pemakai informasi akuntansi terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu :

1. Pihak Internal

Pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, yaitu pemimpin perusahan. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dialah yang paling bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan. Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemimpin perusahaan perlu dikomunikasikan baik kedalam maupun keluar perusahaan.

2. Pihak Eksternal

Adalah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal terdiri dari pihak-pihak sebagai berikut :
  • Pemilik
    Adalah pihak yang berkepentingan atas maju-mundurnya perusahaan karena merekalah yang menanggung risiko atas modal yang di setornya kedalam perusahaan. Perusahaan mengalami kerugian, maka pemilik menghadapi risiko kehilangan uang. Sebaliknya, jika perusahan memperoleh laba atau keuntungan, maka pemilik akan bertambah kekayannya. Umumnya, pemilik atau pemegang saham mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada manajer-manajer yang profesional serikat pekerja berkepentingan atas maju-mundurnya perusahan.
  • Kreditor Karyawan
    Karyawan diperusahaan membutuhkan pinjaman (kredit) untuk membiayai operasinya. Pinjaman tersebut dapat diperoleh dari kreditor.
  • Badan-badan pemerintah
    Pemerintah berkepentingan terhadap perusahaan. misalnya, dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan.
  • Pelanggan
    Pelanggan sudah pasti berkepentingan atas maju - mundurnya perusahaan.
  • Masyarakat
    Terutama yang berada disekitar perusahaan, berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam hal penyediaan lapangan kerja dan manfaat sosial lainnya.

Bidang Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan

Adalah bagian dari akuntansi yang mengkhususkan dalam proses pencatatan. Transaksi hingga penyajiannya dalam bentuk laporan keuangan.

2. Auditing

Mengkhususkan pada pemeriksaan catatan-catatan akuntansi secara independent.

3. Akuntansi Biaya

Berhubungan dengan perencanan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi. Karena objeknya adalah biaya produksi, maka akuntansi biaya lazim digunakan oleh perusahaan yang kegiatannya utamanya memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi (manufaktur).

4. Akuntansi Manajemen

Adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan.

5. Akuntansi Anggaran

Berhubungan dengan penyusunan rencana pengeluaran perusahaan dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual. Akuntansi anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen.

6. Akuntansi Perpajakan

Mengkhususkan kegiatannya dalam penyiapan data yang diperlukan untuk perhitungan pajak.

7. Sistem Akuntansi

Mengkhususkan diri dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan serta pelaporan data keuangan.

8. Akuntansi Pemerintahan

Mengkhususkan dalam penyajian laporan transaksi yang dilakukuan oleh pemerintahan, Akuntansi ini melaporkan dan menjelaskan, melalui data akuntansi, dari pengelolaan administrasi keuangan Negara dan melakukan pengendalian atas pengeluaran Negara.

9. Akuntansi Pendidikan

Berhubungan dengan kegiatan pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi.

Profesi di Bidang Akuntansi

Salah satu manfaat dari belajar akuntansi yaitu tersedianya kesempatan berkarier diberbagai bidang. Beberapa jenis karier di bidang akuntansi adalah sebagai berikut :
  1. Penyusun laporan keuangan.
    Sebagai pihak internal perusahaan yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.
  2. Analis laporan keuangan.
    Sebagai pihak independent yang memberi konsultasi dan rekomendasi kepada orang atau lembaga yang ingin melihat prospek suatu organisasi melalui evaluasi laporan keuangan.
  3. Auditor.
    Sebagai pihak independent yang bertanggungjawab terhadap penilaian atas informasi keuangan.
  4. Praktisi perpajakan.
    Sebagai pihak independent yang memberikan konsultasi dan rekomendasi tentang jumlah pajak yang harus dibayar individu maupun organisasi.
  5. Manajer Keuangan.
    Sebagai pihak internal perusahaan yang berperan mengoptimalkan pemerolehan dan penggunaan dana.
  6. Pengembangam sistem informasi.
    Sebagai pihak internal perusahaan atau pihak independent yang terlibat dalam pengembangan system informasi.

Struktur Dasar Akuntansi


struktur dasar akuntansi
struktur dasar akuntansi


Jenis-Jenis Transaksi

  • Transaksi dengan pemilik : meliputi transaksi penyetoran modal dari pemilik dan transaksi pengembalian modal / ekuitas ke pemilik.
  • Transaksi dengan kreditor : meliputi antara lain transaksi pembelian secara kredit, penerimaan pinjaman (utang), dan pelunasan pinjaman kreditor.
  • Transaksi dengan pembeli dan pelanggan : meliputi antara lain transaksi pembelian secara tunai / kredit bahan habis pakai dan pelunasan utang dengan pemasok.
  • Transaksi dengan pembeli dan pelanggan : meliputi antara lain transaksi penjualan (pendapatan) secara tunai / kredit dan penerimaan pembayaran dari pembeli dan pelanggan.
  • Transaksi dengan karyawan : meliputi antara lain transaksi pembayaran gaji ke karyawan.
  • Transaksi dengan pemerintah : meliputi transaksi pengakuan biaya pajak yang terutang, dan pelunasan pajak.

Persamaan Akuntansi

H = U + M
Di mana:
  • H = Harta atau aktiva  yaitu harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb.
  • U = Utang atau kewajiban yaitu kewajiban yang menjadi beban perusahaan. Contoh: hutang pembelian kredit
  • M = Modal yaitu hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan. Contoh: Setoran modal oleh pemilik

Siklus Akuntansi

1. Pencatatan

Adalah tahap akuntansi yang paling awal yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu identifikasi dan pengukuran, pencatatan kedalam jurnal dan penggolongan kedalam rekening buku besar.

Setiap transaksi keuangan diidentifikasikan dan diukur dalam nilai rupiah yang dituangkan dalam bukti transaksi sebagai dokumen sumber pencatatan. Berdasarkan dokumen sumber tersebut dicatat kedalam sebuah buku harian yang disebut junal dengan dasar buku jurnal kemudian digolong-golongkan kedalam rekening-rekening yang bersangkutan. Kumpulan dari semua rekening disebut buku besar.

2. Pengikhtisaran

Adalah kelanjutan setelah tahap pencatatan selesai dikerjakan. Dalam tahap ini terdapat beberapa bagian kegiatan yaitu penyusunan daftar saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan jika diperlukan ada kegiatan penyusunan kertas kerja, dilanjutkan dengan penyusunan jurnal penutup dan terakhir penyusunan daftar saldo setelah penutupan. Yang termasuk dalam pengikhtisaran yaitu :
  1. Penyusunan Daftar Saldo (Neraca Saldo).
    Adalah daftar yang memuat nama rekening buku besar beserta jumlah saldonya pada akhir periode akuntansi yang diperlukan. Jadi , sumber pencatatan daftar saldo ini adalah rekening-rekening buku besar. Tujuannya disamping untuk mengikhtisarkan atau meringkas transaksi keuangan yang sudah dicatat , juga untuk mengoreksi atau mengontrol keseimbangan persamaan akuntansi setelah terjadinya transaksi . jika ternyata jumlah debit dan jumlah kredit dari daftar saldo tersebut sama besarnya, maka dapat dikatakan pencatatan transaksi yang telah dilakukan sudah benar.
  2. Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
    Adalah catatan harian yang dibuat untuk mengoreksi jumlah-jumlah saldo rekening yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila setelah dikoreksi ternyata daftar saldo tersebut sudah benar dan sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya, maka berdasarkan daftar saldo tersebut dapat langsung disusun laporan keuangan. Jadi, tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan atau membetulkan jumlah-jumlah rekening yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
  3. Kertas Kerja (Neraca Lajur)
    Adalah konsep penyusunan laporan keuangan. Kertas kerja bersifat optional, artinya dibuat hanya kalau diperlukan. Apabila berdasarkan data daftar saldo dan jurnal penyesuaian yang ada cukup sederhana maka sangat besar kemungkinan tidak diperlukan penyusunan kertas kerja, tetapi langsung disusun laporan keuangan. Oleh karena itu, langkah penyusunan kertas kerja ini tidak termasuk dalam siklus akuntansi.
  4. Jurnal Penutupan
    Adalah pemindahan saldo rekening nominal ke rekening modal yang dilakukan pada akhir periode akuntansi atau pencatatan yang dibuat untuk mengenolkan saldo rekening nominal. Pemindahan saldo rekening modal melalui rekening ikhtisar R/L, kecuali rekening mengambilan pribadi langsung ke rekening modal. Setelah jurnal penutupan diposting atau dipindahkan ke buku besar maka semua rekening nominal akan bersaldo nol atau tidak bersaldo, sedangkan rekening yang bersaldo adalah rekening riil. Sumber penyusunan junal penutupan adalah saldo buku besar rekening nominal.
  5. Daftar Saldo Setelah Penutupan (Neraca Saldo Setelah Penutupan).
    Adalah daftar saldo-saldo rekening buku besar setelah pencatatan jurnal penutupan kedalam buku besar. Tujuannya untuk mengoreksi pencatatan yang telah dilakukan sampai dengan jurnal penutupan dan juga sebagai dasar pembukuan periode berikutnya. Daftar saldo setelah penutupan tersebut akan menjadi daftar saldo awal untuk periode berikutnya.

3. Pelaporan

Adalah tahap akhir proses akuntansi yang akan menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan oleh para pemakai. Laporan keuangan ini disusun bersumber dari daftar saldo dan jurnal penyesuaian untuk perusahaan yang cukup sederhana. Sedangkan untuk perusahaan yang cukup besar maka sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan adalah kertas kerja.

Setiap perusahaan pada akhir periode sekurang-kurangnya harus menyusun laporan keuangan berupa “Laporan Rugi Laba” dan “Neraca” karena laporan rugi laba dan neraca merupakan “wajah” dari suatu perusahaan. Untuk menunjukkan perusahaan secara keseluruhan maka laporan tersebut harus dilengkapi dengan Laporan Perubahan Posisi Keuangan dan Catatan-catatan yang melengkapi laporan tersebut.

Didalam tahap ini terdapat kegiatan pembuatan jurnal pembalik yang sebenarnya merupakan kegiatan persiapan awal untuk melakukan pencatatan transaksi pada periode akuntansi berikutnya. Tujuan pembuatan jurnal pembalik ini adalah untuk menghilangkan rekening riil yang timbul pada saat pembuatan jurnal penyesuaian. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga konsistensi sistem pencatatan yang dianut bagi pembukuan periode berikutnya. Dasar penyusunan jurnal pembalik adalah rekening buku besar atau jurnal penyesuaian.

4. Bukti Pembukuan

Agar suatu transaksi dapat dicatat harus dibuat bukti transaksi (dokumen sumber), dan berdasarkan bukti transaksi tersebut dibuatkan bukti pembukuan (Voucher). Selanjutnya, bagian akuntansi mencatat transaksi tersebut berdasarkan pembukuan bukti pembukuan.

Penggolongan Transaksi Keuangan


Transaksi adalah kejadian-kejadian dalam kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi kekayaan perusahaan
Penggolongan Transaksi Keuangan
Penggolongan Transaksi Keuangan
.

1. Transaksi keuangan Internal

Adalah transaksi yang terjadi secara internal tanpa melibatkan pihak dari luar perusahaan. Contohnya adalah pemakaian perlengkapan, dan jumlah piutang tak tertagih.

2. Transaksi keuangan Eksternal

Adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak lain diluar perusahaan. Contohnya adalah pembelian peralatan. Berbeda dengan transaksi internal, dalam transaksi ini terjadi proses pertukaran barang atau jasa.

Berikut ini pengertian dan bentuk beberapa bukti transaksi :

1. Kwitansi

Adalah bukti transaksi telah membayar sejumlah uang untuk keperluan tertentu yang ditandatangani oleh penerima uang, dan lembar aslinya diserahkan kepada pihak yang membayar.

2. Nota kontan atau Bon Tunai

Adalah bukti transaksi pembelian tunai bagi pembeli atau bukti transaksi penjualan tunai bagi penjual. Nota kontan asli untuk pihak pembeli dan tembusannya untuk penjual.

3. Cheque (Cek)

Adalah bukti transaksi bagi pihak penerima cek sebagai tanda telah menerima sejumlah uang atau surat perintah untuk membayar sejumlah uang kepada bank yang ditulis oleh orang yang mempunyai simpanan berbentuk rekening giro pada bank tersebut.

4. Faktur

Adalah bukti transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Faktur ini dibuat oleh penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.

Analisis Transaksi

  • Transaksi yang mempengaruhi Aktiva 
    1. Pembellian aktiva/aset secara tunai
      • Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 100.000.000,- secara tunai
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp. 100.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp. 100.000.000,-
    2. Pembelian aktiva/aset secara kredit
      • Contoh = suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit.
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp. 50.000.000,-dan Hutang bertambah senilai Rp. 50.000.000,-.
    3. Penjualan aktiva/aset secara tunai.
      • Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.80.000.000,- secara tunai .
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 80.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp.80.000.000,-
    4. Penjualan aktiva/aset secara kredit
      • Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.150.000.000,- secara kredit
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp. 150.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp.150.000.000,-
  • Transaksi yang mempengaruhi Hutang
    1. Pembelian aktiva/aset secara kredit
      • Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp. 200.000.000,-
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi hutang yaitu hutang perusahaan bertambah sebesar Rp.200.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar Rp.200.000.000,-.
    2. Pembayaran hutang.
      • Contoh = suatu perusahaan membayar hutang sebesar Rp.50.000.000,-
      • Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi hutang yaitu Hutang perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 50.000.000,-.
  • Transaksi yang mempengaruhi Modal
    1. Penambahan investasi pemilik
      • Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 75.000.000,- ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp. 75.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp. 75.000.000,-.
    2. Pengurangan investasi pemilik
      • Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,-
      • Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-.

Analisis Bukti Transaksi

Adalah tahap yang paling awal dan sangat menentukan kebenaran pencatatan kedalam jurnal. untuk dapat menganalisis bukti transaksi persyaratan utamanya harus menguasai dan memahami masalah rekening dan pengelompokannya.

Bentuk rekening pada prinsipnya terdiri dari dua sisi, yakni sisi yang satu dinamakan “debit” dan sisi yang lain dinamakan “kredit”. Jadi,isi analisis transaksi adalah menentukan kedalam rekening apa yang harus dicatat dan disebelah mana harus dicatat sebelum dituangkan kedalam buku harian yang disebut “jurnal”.

Aturan pendebitan dan perkreditan kedalam rekening adalah sebagai berikut :
  1. Aktiva
    Aktiva dalam laporan keuangan disajikan dineraca sebelah debit rekening yang bersangkutan, demikian sebaliknya.
  2. Kewajiban
    Kewajiban dalam laporan keuangan disajikan dineraca sebelah kredit. Maka setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban dicatat sebelah debit rekening yang bersangkutan, dan sebaliknya. Pada umumnya rekening aktiva pada akhir periode akan bersaldo sebelah kredit.
  3. Modal
    Modal dilaporkan dalam neraca disebelah kredit, maka setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal dicatat disebelah kredit rekening modal, dan sebaliknya. Pada system pencatatan menggunakan rekening maka pertambahan modal dicatat kedalam ke dalam rekening”pendapatan”, sedangkan berkurangnya modal dicatat dalam rekening”beban”.
  4. Pendapatan
    Rekening pendapatan pada prinsipnya adalah rekening sementara untuk menghimpun bertambahnya modal. Oleh karena itu, setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan dicatat pada rekening pendapatan yang bersangkutan disebelah kredit. sebaliknya, setiap transaksi yang mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang bersangkutan disebelah debit.
  5. Beban
    Rekening beban pada prinsipnya adalah rekening sementara untuk menghimpun berkurangnya modal. Oleh karena itu, setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya beban dicatat pada rekening beban yang bersangkutan disebelah debit. sebaliknya, setiap transaksi yang mengakibatkan berkurangnya beban yang bersangkutan disebelah kredit. Rekening beban pada akhir periode bersaldo normal debit.

Jurnal

Adalah buku harian perusahaan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi (termasuk kejadian) keuangan perusahaan. Dasar pencatatan kedalam buku jurnal ini adalah bukti transaksi atau bukti pembukuan yang diurutkan menurut urutan kronologis atau urutan tanggal transaksi. Bentuk buku jurnal dapat dirancang berbagai macam variasi, tergantung banyaknya informasi yang akan direkam pada buku jurnal tersebut. Sedangkan banyaknya informasi yang dituangkan dalam buku jurnal tergantung banyaknya macam transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Semakin banyak variasi transaksi yang terjadi, maka semakin banyak pula informasi yang perlu direkam ke dalam jurnal.

Buku Besar

Adalah kumpulan rekening dari suatu perusahaan yang disusun urut sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai oleh perusahaan tersebut. Dan jumlah rekening dalam suatu perusahaan tergantung pada banyaknya jenis aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya dalam perusahaan tersebut.

Format rekening Buku Besar :
  1. Rekening bentuk dua kolom (skontro).
    Rekening ini terdiri dari dua halaman sebelah-menyebelah ; halaman sebelah kiri disebut sisi “debit” dan halaman sebelah kanan disebut sisi “kredit”.
  2. Rekening bentuk tiga kolom
    Rekening ini hanya terdiri dari enam kolom, yaitu: tanggal, keterangan, reference, debit, kredit, saldo.
  3. Rekening bentuk empat kolom
    Bentuk ini hampir sama dengan rekening bentuk tiga kolom. Perbedaannya adalah bahwa dalam rekening bentuk empat kolom saldonya dibagi menjadi dua yaitu saldo debit dan saldo kredit.
  4. Rekening bentuk T
    Adalah penyederhanaan dari ketiga macam bentuk rekening tersebut diatas. Rekening bentuk T ini terdiri dua halaman debit dan kredit. Sebelah debit untuk mencatat tanggal dan jumlah yang harus didebit, sedangkan sebelah kredit untuk mencatat tanggal dan jumlah yang harus dikredit.

Posting (Pengakuan)

Adalah pemindahbukuan ayat-ayat jurnal kedalam rekening buku besar yang bersangkutan.

Kesimpulan

Sepanjang perekonomian Negara menggunakan uang sebagai alat pembayaran maka akuntansi selalu berperan penting. Oleh karena itu, berbagai organisasi, seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahwa took kecil-pun membutuhkan akuntansi. Konsekuensinya, anda perlu mengetahui logika dan cara kerja akuntansi, bahkan dapat mengembangkan akuntansi yang sesuai kebutuhan anda.

Daftar Pustaka 

Warsono, Sony. Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha.
2009. Akuntansi itu logis dan mudah.Asgard Chapter Yogyakarta.
Alam S.2006. Ekonomi Akuntansi, esis Jakarta.
Raharjo, Sri. 1994. Akuntansi Dasar. Kanisius Yogyakarta.

sumber : http://www.tugaskuliah.net

0 comments:

Posting Komentar