Minggu, 08 Mei 2011

Published Minggu, Mei 08, 2011 by with 0 comment

Organisasi Bisnis Berdasarkan Sifatnya

Ketika entrepreneur memulai bisnis, is harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya. Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif dan efisien, maka entrepreneur harus menerapkan konsep manajemen.Manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan eflsien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007).

Berdasarkan sifatnya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal ,dan informal. Organisasi formal menggambarkan interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural dalam suatu organisasi. Hal ini digambarkan ke dalam struktur organisasi yang mendeskripsikan posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. Organisasi informal menggambarkan interaksi dan hubungan antar pekerja, yang membentuk suatu pola yang tidak resmi diciptakan dan diatur oleh manajemen.

Dengan konsep manajemennya, entrepreneur menciptakan organisasi formal, tetapi entrepreneur juga harus menyadari bahwa selalu ada organisasi informal yang dapat memiliki sifat positif atau negatif. Nilai positif akan berperan dalam pencapaian tujuan organisasi. Entrepreneur harus mengelola nilai-nilai yang dalam organisasi informal sehingga tidak merugikan organisasi secara keseluruhan.

Konsep manajemen

Menurut Robbins dan Coulter (2007) konsep manajemen memiliki empat fungsi dasar, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (leading).

1. Perencananaan

Proses menentukan tujuan dan target-target yang akan dicapai di masa mendatang serta merumuskan tindakan dan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pengorganisasian

Proses mendesain pekerjaan, mengelompokkan pekerjaan ke dalam unit-unit yang dapat dikelola dan menetapkan pola wewenang di antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan.

3. Kepemimpinan

Proses mengarahkan, memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

4. Pengendalian

Proses mengevaluasi kinerja suatu organisasi serta mengambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Di dalam organisasi yang dikelolanya, entrepreneur menentukan struktur organisasi, yaitu pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dideskripsikan dalam bagan organisasi. Struktur organisasi ini harus dapat menerjemahkan strategi perusahaan. Keberadaan struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku, motivasi, kinerja, kerja sama dan hubungan antar kelompok di dalam organisasi.

Entrepreneur sebagai pemimpin organisasi memiliki tugas untuk menciptakan struktur organisasi yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja keras dan mengembangkan sikap sportif. Di samping itu juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerja sama secara efektif.

Struktur organisasi formal

Secara umum terdapat 4 jenis struktur organisasi formal (Swastha&Sukotjo, 1991), yaitu struktur organisasi garis, struktur organisasi garis dan staf, struktur organisasi fungsional, dan struktur organisasi matriks.

1. Struktur organisasi garis.

Struktur organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen di bawahnya. Pemimpin perusahaan memiliki kewenangan langsung dalam mengawasi bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana yang bersifat strategis. Struktur organisasi jenis ini cocok untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.

2. Struktur organisasi garis dan staf.

Struktur organisasi ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan teknis khusus. Struktur organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar.

3. Struktur organisasi fungsional.

Pada struktur organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Struktur organisasi matriks.

Struktur organisasi ini merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritas terhadap slat yang tertibat. Jadi slat yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan manajer proyek. Model ini banyak digunakan di perusahaan besar dan perusahaan multinasional.

Dan ketiga struktur organisasi tersebut, semua dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi suatu organisasi. Entrepreneur harus dapat memastikan bahwa struktur organisasi yang dirancang dapat mendorong mencapai tujuan organisasi. Di samping itu, dengan semakin majunya teknologi dan perubahan lingkungan yang makin dinamis, struktur organisasi hendaknya lebih fleksibel untuk merespons perubahan tersebut.


Pustaka: Pengantar Entrepreneurship Oleh Serian Wijatno
Sumber : artikelekonomi.com

0 comments:

Posting Komentar